Semarang, Sinata.id – Anggota Komisi I DPR RI Desy Ratnasari sorot minimnya keterwakilan perempuan pada jajaran pimpinan di Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat (Lanumad) Ahmad Yani.
Saat lakukan kunjungan kerja reses Komisi I DPR RI ke Semarang, Jawa Tengah, Desy mempertanyakan pola pembinaan karier Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) yang dinilai masih terjebak dalam stereotip peran administratif.
Desy mengungkapkan keprihatinannya saat melihat dominasi pria di ruang pertemuan. Sementara prajurit perempuan hampir tidak tampak di posisi strategis.
Ia menegaskan, institusi militer harus membuka jalur karier yang setara bagi Kowad agar dapat menduduki posisi kepemimpinan, bukan hanya ditempatkan pada fungsi pendukung seperti administrasi atau keuangan.
“Pertanyaan saya, bagaimana career path Kowad di Lanumad ini sehingga mereka dapat duduk bersama para pimpinan. Saya tidak ingin ada stereotip bahwa perempuan hanya cocok di administrasi atau keuangan. Perempuan bukan semata-mata di belakang meja,” tandas politisi dari Fraksi PAN itu di Semarang, Kamis 11 Desember 2025.
Meski memahami adanya moratorium penerimaan prajurit perempuan dalam dua tahun terakhir, namun Desy berharap perlunya pembinaan optimal terhadap personel perempuan.
Ia meminta pemangku kebijakan di lingkungan Lanumad untuk mengubah pola pikir, agar tidak membatasi potensi Kowad atas dasar asumsi domestik atau patriarki, termasuk terkait izin keluarga.
Desy juga mendorong agar prajurit perempuan diberi kesempatan menempati jabatan operasional dan taktis. Termasuk menjadi penerbang.
Politisi PAN ini mencontohkan prajurit perempuan di matra dan wilayah lain berhasil menembus tugas-tugas menantang. Seperti penyelam TNI AL di Bali. Serta personel perempuan di Aceh yang memiliki kemampuan setara atau bahkan melebihi rekan laki-laki.
“Semoga para pengambil keputusan di Lanumad tidak berpikir seolah-olah mereka adalah suami dari para Kowad yang tentu akan melarang. Berikan kesempatan yang sama bagi mereka untuk menunjukkan potensi terbaiknya,” ucapnya.
Kemudian, Desy meminta data resmi mengenai jumlah prajurit perempuan yang bertugas di Lanumad Ahmad Yani. Ia menegaskan, menjaga kedaulatan negara merupakan tanggung jawab semua prajurit tanpa memandang gender. Sehingga akses pengembangan karier harus dibuka seluas-luasnya bagi srikandi Angkatan Darat. (*)
Sumber: Parlementaria






