60 kasus pencurian besi dan kayu, 96 tersangka, dan barang bukti mulai dari kabel hingga tiang Telkom.
81 kasus narkoba dengan 95 pelaku, serta sabu-sabu seberat 32,35 gram berhasil disita.
Bahkan tiga kasus geng motor dan tawuran turut terbongkar, disusul satu kasus premanisme.
Namun, di balik angka-angka itu, satu pesan utama disampaikan Kapolrestabes.
“Selama penadah masih beroperasi, kejahatan akan terus hidup,” ungkapnya.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Bripda Waldi Pembunuh Dosen Cantik Terancam Hukuman Mati
“Penadah” yang Jadi Simbol Rantai Gelap
Dalam tayangan video yang diputar saat konferensi pers, polisi memperlihatkan bagaimana transaksi ilegal di gudang Botot Samuel dilakukan.
Barang curian diterima begitu saja, ditimbang, dihargai, lalu dibayar tanpa ada pertanyaan asal-usul.
Semua berlangsung cepat, seolah sudah menjadi rutinitas bisnis harian.
“Pelaku pencurian akan terus beraksi bila masih ada penadah yang mau membeli hasil kejahatan mereka,” ujar Kombes Calvijn di hadapan wartawan.
“Maka kami pastikan, semua botot yang berperan sebagai penampung barang curian akan ditindak tegas,” tegasnya lagi.