Lokasi seperti milik Botot Samuel, menurutnya, bukan hanya memperkaya pelaku, tapi juga menghidupi ekosistem kejahatan jalanan di Medan.
Dari sinilah, barang-barang hasil begal, curanmor, hingga kabel tembaga yang dicuri dari fasilitas umum mengalir dan berpindah tangan.
Polisi kini memetakan sejumlah daerah rawan, seperti Medan Sunggal, Medan Tembung, dan Medan Timur, sebagai fokus operasi lanjutan.
Setiap laporan masyarakat akan direspons cepat, bahkan petugas diberi wewenang bertindak tegas jika pelaku melawan atau merusak fasilitas publik.
“Kami tidak ingin ada lagi warga Medan merasa tidak aman di jalan,” tegas Kapolrestabes.
“Kalau ada penadah seperti ini, habis sudah! Tidak ada tempat lagi bagi pelaku kejahatan di kota ini,” pungkasnya. [zainal/dfb]