Sinata.id – Dari kejauhan tampak seperti pagar biasa, namun ketika aparat mendekat, suara letupan kecil listrik terdengar “cet..cet..cet..” dari kawat berduri, benteng pertahanan yang melingkari sebuah bangunan reyot di pinggir Sungai Lingkungan Pria Laut III, Medan Sunggal.
Siapa sangka, di balik pagar itu tersembunyi barak narkoba berteknologi tinggi, dijaga, dipantau, dan bahkan dialiri listrik untuk menghalangi petugas masuk.
Pemandangan tak lazim itu menjadi sorotan dalam razia besar-besaran yang digelar serentak oleh BNN, Polrestabes Medan, Polda Sumut, TNI, dan Pemko Medan, Jumat (7/11/2025).
Dari luar tampak kumuh, tapi di dalamnya, para bandar beroperasi seperti jaringan bisnis profesional.
Benteng Narkoba di Tengah Kota
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak menyebut barak itu layaknya benteng kecil.
“Pagar kawat berduri itu dialiri listrik. Tujuannya untuk menghalangi petugas dan menjaga transaksi mereka tetap aman,” ujarnya saat konferensi pers di lokasi.
Tak hanya kawat berlistrik, sistem komunikasi internal juga terpasang rapi.
Para penjaga barak saling berkoordinasi lewat handy talkie (HT).
Setiap kali ada warga asing lewat, informasi langsung diteruskan.
Bahkan, kamera pengintai sederhana dipasang di sudut-sudut barak agar bandar bisa memantau situasi tanpa keluar dari markasnya.
“Ini bukan kampung narkoba biasa. Ini sudah level ‘benteng narkoba’,” tambah Calvijn tegas.
Tiga Barak, Tiga Jalur Transaksi
Dari hasil penggerebekan, tim menemukan tiga barak berbeda yang berfungsi sebagai tempat transaksi sabu dan ekstasi.
Aparat mendapati warga datang silih berganti, antre dengan tertib, menyerahkan uang tunai, lalu keluar membawa paket sabu kecil.