Tak sekadar gaya, Samsung menjanjikan performa gahar lewat Snapdragon 8 Elite Mobile Platform for Galaxy, kamera utama 200MP Nightography, dan sistem pendinginan vapor chamber super tipis yang tetap efisien.
Ponsel ini juga akan membawa fitur AI Select dan integrasi Google Gemini langsung melalui tombol khusus di sisi bodi.
TECNO Spark Slim
Dari Afrika hingga Asia, TECNO turut memamerkan kemampuannya di ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 lewat Spark Slim.
Ponsel ini membuktikan bahwa desain ultra-tipis bukan hanya milik ponsel flagship mahal.
Dengan ketebalan hanya 5,75 mm, Spark Slim mengemas baterai 5.200 mAh, berkat teknologi silicon-carbon battery yang menjadi ciri khas grup Transsion.
Layarnya AMOLED 6,78 inci dengan refresh rate 144Hz dan brightness hingga 4.500 nits, menciptakan pengalaman visual yang memanjakan mata.
Pilihan material belakang berupa stainless steel atau keramik menambah kesan mewah pada ponsel kelas menengah ini.
Perlombaan menuju ponsel paling tipis ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang rekayasa ekstrem dan efisiensi energi.
Para produsen kini berlomba menemukan keseimbangan antara desain, ketahanan, dan daya tahan baterai.
Jika dulu ponsel tipis identik dengan mudah panas dan cepat habis daya, kini teknologi silicon-carbon, pendinginan vapor chamber mini, dan manajemen daya AI berhasil mengubah stigma itu.
Huawei, Apple, Honor, Samsung, dan TECNO masing-masing punya pendekatan berbeda, tapi tujuannya satu, membuktikan bahwa masa depan smartphone adalah perangkat super ramping, super kuat, dan super cerdas. [zainal/a46]