Tangerang, Sinata.id – Industri alas kaki di Indonesia terpaksa mengandalkan kulit sapi impor. Itu terjadi, dampak dari ketersedian kulit sapi di dalam negeri terbatas.
Minimnya bahan baku diketahui Komisi VII DPR RI saat melakukan kunjungan kerja spesifik ke PT Panarub Industry di Kota Tangerang, Banten, Jumat 14 Nopember 2025.
Di sana, Komisi VII DPR RI menemukan PT Panarub Industry kesulitan mendapatkan kulit sapi sebagai bahan baku utama membuat alas kaki. Salah satu penyebabnya, masih sedikitnya jumlah peternak sapi.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengatakan, keterbatasan modal masyarakat untuk membuat peternakan masih menjadi kendala utama untuk memenuhi kebutuhan kulit sapi tersebut.
“Industri kita perlu nih investasi untuk bahan baku. Bagaimana (supaya) peternak sapi dibanyakin, sehingga kita tidak kesulitan bahan baku untuk alas kaki,” ujar Evita.
Katanya, izin mendirikan usaha di Indonesia masih sulit, juga turut mempengaruhi. Terutama izin terkait Analisis dan Manajemen Dampak Lingkungan (Amdal). Ia menilai, seharusnya untuk industri padat karya, perizinannya dipermudah.
Beranjak dari hal itu, Evita meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk duduk bersama dengan kementerian dan lembaga terkait, guna mencari solusi, agar penerbitan Amdal, prosesnya tidak berlangsung lama.
Sedangkan Anggota Komisi VII DPR RI, Hendry Munief menyoroti tentang maraknya barang impor ilegal yang masuk ke dalam negeri.
PraktIk itu, katanya menjadi penghambat kemajuan industri. Sehingga Kemenperin diminta untuk menerbitkan regulasi agar produk dalam negeri terlindungi. (*)