Tapteng, Sinata.id– Pasca Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang terjadi (25/11/2025) lalu, Pemerintah Kabupaten Tapteng menyatakan bahwa korban jiwa di daerah tersebut yang ditemukan hingga Minggu (7/12/2025) sekira pukul 08:00 WIB mencapai 103 jiwa.
Pada rilis yang dikeluarkan oleh akun resmi medsos Pemkab Tapanuli Tengah, dirinci bahwa korban meninggal dengan total 103 jiwa tersebut tersebar terjadi di beberapa kecamatan dari 20 Kecamatan yang ada di Tapteng.
“Pandan 25 orang, Tukka 25 orang, Badiri 12 orang, Sarudik 4 orang, Tapian Nauli 4 orang, Pinangsori 2 orang, Sibabangun 3 orang, Sukabangun 1 orang, Sorkam 2 orang, Barus Utara 2 orang, dan Sitahuis 23 orang korban jiwa,” rinci data yang dikeluarkan oleh Pemkab Tapteng.
Sementara untuk korban luka, mencapai 524 orang. Diantaranya 2 orang di Kecamatan Pandan, 505 orang di Tukka, 13 orang di Sibabangun, 1 orang di Kolang, 2 orang di Barus Utara, dan 1 orang di Sorkam Barat.
Tidak sampai disitu, Pemkab Tapteng juga merinci bahwa hingga saat ini pihaknya masi terus melakukan pencarian terhadap warga atau korban bencana alam yang hingga saat ini belum ditemukan dengan total 100 orang.
“Di Tukka 59 orang, Badiri 12 orang, Tapian Nauli 11 orang, Pinangsori 3 orang, Sibabangun 9 orang, dan Sitahuis 6 orang,” dijelaskan.
Dan hingga saat ini, diketahui proses pencarian korban bencana alam yang belum ditemukan itu masi terus dilakukan pencarian baik warga maupun pemerintah dan instansi terkait lainnya.
Selain itu, jumlah pengungsi korban banjir bandang dan longsor yang telah didata oleh Pemkab Tapteng mencapai 18.331 orang, dan yang terdampak sekitar 296.454 orang. (A1)