Sinata.id – Polrestabes Medan membongkar penimbunan Pertalite subsidi lewat manipulasi myPertamina. Empat pelaku dan oknum operator SPBU kini ditangkap.
Kelangkaan Pertalite di sejumlah SPBU di Kota Medan ternyata bukan sekadar persoalan distribusi. Di balik antrean panjang pengendara, polisi menemukan permainan kotor: BBM bersubsidi disedot pelan-pelan dari pompa resmi, lalu ditimbun dan dijual kembali dengan harga lebih mahal. Empat orang kini sudah diamankan Polrestabes Medan dalam dua kasus berbeda yang diungkap dalam dua hari berturut-turut, Jumat (5/12/2025) dan Sabtu (6/12/2025).
Pengungkapan pertama terjadi di SPBU 14.203.173 Jalan Medan–Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang.
Di lokasi inilah tim Satreskrim menciduk dua orang, Syafri Yudha (43) dan operator SPBU Muhammad Hafis Nasution (56).
Keduanya kedapatan mengisi Pertalite subsidi ke becak motor yang telah dimodifikasi tangkinya agar mampu menampung bahan bakar jauh di atas kapasitas standar.
Baca Juga: Polri Evakuasi Warga Sakit Pasca Banjir Bandang Tabagsel
Begitu keluar dari area pengisian, BBM dalam tangki rakitan itu tidak dipakai untuk jalan, melainkan kembali disedot dan dialirkan ke jerigen berukuran 35 liter.
Dari tangan kedua pelaku, polisi menyita empat jerigen masing-masing berisi 30 liter Pertalite, satu unit becak motor tanpa pelat nomor, dan satu unit NVR CCTV SPBU yang merekam jelas aktivitas ilegal tersebut.
Kepada penyidik, Syafri dan Hafis mengakui sudah berulang kali melakukan aksi serupa.
Mereka memanfaatkan barcode aplikasi myPertamina yang bukan milik mereka sendiri untuk membeli Pertalite subsidi berulang-ulang.
Pola ini membuat pembelian tampak normal di sistem, padahal BBM tersebut dikumpulkan untuk ditimbun, bukan dipakai konsumen yang berhak.
Sehari berselang, praktik serupa kembali terbongkar di SPBU Jalan Mabar, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan, Sabtu (6/12/2025).
Baca Juga: Siswa SD Dibegal Saat Berangkat Sekolah di Medan, Pelaku Dibekuk Tekab dengan Timah Panas
Kali ini, polisi menemukan satu unit mobil Toyota Kijang BK 1279 LAA yang tangkinya sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar mampu menampung BBM dalam volume besar.
Di dalam mobil juga terpasang pompa elektrik untuk memindahkan Pertalite dari tangki ke jerigen dengan cepat.