Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat teduh Abba Family Home, Senin 25 Agustus 2025-Hidup orang percaya tidak boleh hanya sekadar penampilan luar atau seremonial semata. Kekristenan yang sejati bukanlah panggung pertunjukan, melainkan sebuah perjalanan membangun kedalaman hidup di dalam Kristus. Rasul Paulus mengingatkan bahwa tidak ada dasar lain yang boleh kita letakkan selain Yesus Kristus, batu karang yang kokoh. Tanpa fondasi ini, kehidupan akan mudah goyah ketika goncangan datang.
Kita tidak bisa mencegah masalah hadir dalam hidup, tetapi kita bisa menyiapkan diri dengan membangun kehidupan yang kuat di dalam Dia. Firman Tuhan adalah fondasi yang harus senantiasa kita gali dan hidupi. Melalui prinsip 4 M, kita diajak untuk mengalami firman itu secara nyata:
1. Membaca – Firman Allah adalah makanan rohani. Tanpa membaca dan merenungkannya, jiwa kita akan lemah.
2. Memperkatakan – Saat kita memperkatakan firman, kita sedang meneguhkan iman dan mengisi pikiran dengan kebenaran.
3. Mempraktekan – Ketaatan adalah bukti nyata kedewasaan rohani. Firman tidak hanya untuk diketahui, tetapi untuk dilakukan.
4. Membagikan – Firman yang kita terima harus dibagikan, agar orang lain juga diteguhkan dan dikuatkan.
Dalam 1 Korintus 3:10-15, Paulus menegaskan bahwa setiap orang membangun di atas dasar Kristus. Namun, kualitas bangunan itu berbeda-beda: ada yang memakai emas, perak, dan batu permata; ada pula yang memakai kayu, rumput kering, atau jerami.
Kelak, pekerjaan setiap orang akan diuji oleh api pada hari Tuhan. Bila tahan uji, kita akan menerima upah. Namun bila terbakar, kita akan menderita kerugian, sekalipun kita tetap diselamatkan. Inilah sebabnya kita perlu memperhatikan fondasi hidup
Amsal 22:3 mengingatkan: “Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.” Artinya, orang bijak selalu waspada dan menyiapkan dirinya. Kedalaman hidup di dalam Kristus membuat kita kuat menghadapi goncangan hidup, bukan karena kita hebat, melainkan karena fondasi kita teguh di atas Kristus.
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang harus diperhatikan menurut Paulus?
2. Mengapa kita harus memperhatikan fondasi hidup kita?
3. Apa yang akan datang dalam hidup kita?
4. Terbuat dari apa kualitas hidupmu?
5. Apa pendapatmu tentang janji dan peringatan dalam ayat 14-15?
Mari kita membangun hidup yang berakar dalam Kristus. Jangan hanya menjadi orang Kristen yang tampak luar biasa di permukaan, tetapi kosong di dalam. Fondasi yang benar akan menolong kita tetap berdiri ketika badai datang.
Selamat bersaat teduh dan teruslah bertumbuh dalam Kristus. (A27)