Oleh: Pastor Dion Ponomban
Saat teduh Abba Home Family yang digelar hari ini, Kamis 21 Agustus 2025 – Kita sedang hidup di masa yang sulit. Dunia ini diguncangkan dengan berbagai peristiwa: gempa, penyakit, ketidakadilan, penyesatan, dan penyimpangan. Semua ini adalah tanda bahwa firman Tuhan sedang digenapi.
Firman Tuhan berkata:
“Setiap orang yang datang kepada-Ku, mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya — ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas batu.” (Lukas 6:47-48)
Yesus mengingatkan bahwa sekadar memanggil nama-Nya sebagai Tuhan tidak cukup. Ketaatan adalah bukti nyata iman. Tanpa ketaatan, hidup kita rapuh seperti rumah yang dibangun tanpa dasar: mudah roboh saat badai datang.
Ilustrasi
Bayangkan sebuah rumah yang tampak megah dari luar, tapi dibangun tanpa pondasi. Saat hujan lebat dan banjir datang, rumah itu roboh dalam sekejap. Begitu juga dengan kehidupan keluarga: kita bisa terlihat baik dari luar, tetapi bila tidak diletakkan di atas kebenaran firman Tuhan, masalah kecil saja bisa membuat segalanya hancur.
Sebaliknya, ada keluarga sederhana yang selalu menomorsatukan Tuhan dalam doa, ibadah, dan ketaatan. Ketika badai kehidupan datang—masalah ekonomi, sakit penyakit, atau konflik rumah tangga—mereka tetap berdiri kokoh karena fondasinya kuat: Firman Tuhan.
Renungan ini mengajak kita bertanya:
* Sudahkah kita benar-benar hidup dalam ketaatan?
* Apa penghalang kita untuk taat?
* Mau sampai kapan kita hanya mendengar tanpa melakukan firman?
* Keluarga yang kokoh hanya bisa berdiri jika fondasinya adalah firman Tuhan.
Dengan demikian, meski badai kehidupan datang, rumah tangga kita akan tetap kuat, tidak tergoncangkan, dan menjadi berkat bagi banyak orang, bila Membangun Keluarga di Atas Fondasi Firman Tuhan.
“Kalau keluarga dibangun di atas firman Tuhan, maka apa pun masalah yang datang tidak akan meruntuhkan kita, sebab ketaatan kepada Tuhan membuat rumah tangga kuat, damai, dan penuh berkat.” (A27)