Namun, Presiden Luiz Inácio Lula da Silva menyatakan kegelisahan dan keterkejutan karena operasi sebesar ini berjalan tanpa sepengetahuan pemerintah federal.
Menteri Kehakiman Ricardo Lewandowski menegaskan bahwa pemerintah pusat tidak diinformasikan sebelumnya tentang langkah besar ini.
Warga dan aktivis Hak Asasi Manusia mengecam keras dan menuding polisi melakukan pembunuhan di luar prosedur hukum, dengan banyak korban ditembak dari arah belakang, ditembak di kepala, bahkan dalam kondisi terikat.
Pengacara keluarga korban melaporkan luka bakar dan tanda-tanda pembunuhan berdarah dingin pada beberapa jenazah.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyuarakan keprihatinan mendalam dan menyerukan investigasi segera terkait adanya korban jiwa dalam jumlah sangat besar tersebut.