Pematangsiantar, Sinata.id – Salah satu sosok berpengalaman di Perumda Tirta Uli adalah Muliadi SE. Hampir tiga dekade, ia meniti karir di perusahaan daerah milik Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar tersebut.
Muliadi mengawali kiprahnya di Perumda Tirta Uli (dahulu namanya PDAM Tirta Uli) sebagai tenaga honorer. Namun dengan semangat kerja yang tinggi, dan kemauan yang kuat, secara perlahan, ia berhasil mengikuti perjalanan karirnya. Ia dipercaya menduduki sejumlah jabatan. Termasuk jabatan strategis. Teranyar, Muliadi sempat ditunjuk Wali Kota Pematangsiantar sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Umum (Dirum).
Saat ini, dengan keinginan untuk bisa berbuat yang lebih baik terhadap Perumda Tirta Uli, Muliadi SE telah mendaftar sebagai Calon Direktur Umum Perumda Tirta Uli, pasca panitia seleksi mengumumkan penjaringan Calon Dirum Perumda Tirta Uli.
Perjalanan panjang Muliadi yang sarat dengan dedikasi, pembelajaran dan capaian, ia awali pada tahun 1996 lalu. Tahun itu, pria bertubuh kecil ini bertugas sebagai staf akuntansi, dengan status sebagai tenaga honorer harian.
Tugasnya saat itu cukup sederhana. Ia bertugas mencatat transaksi perusahaan. Namun dari tugas sederhana itu, Muliadi memahami tentang pentingnya ketelitian dan tanggung jawab. Hingga kemudian, kedua hal tersebut menjadi bekal baginya menapaki jenjang karirnya.
Tahun 1997, Muliadi muda dipercaya menjadi staf di Satuan Pengawas Intern (SPI) Bidang Umum. Selama hampir satu dekade (1997–2006), Ia menjalankan fungsi monitoring dan evaluasi bidang umum serta keuangan.
Pada 2006 hingga 2011, ia mengabdi sebagai staf pembaca meter. Dengan mencatat kubikasi (pemakaian) pelanggan. Pekerjaan itu membuatnya lebih dekat dengan masyarakat pelanggan air minum. Serta memahami dinamika pelayanan, sekaligus merasakan langsung tantangan lapangan.
Selanjutnya, ia kembali sebagai staf akuntansi di bidang keuangan tahun 2012–2014. Tahun 2014 hingga 2018, diamanahkan menduduki posisi Kepala Sub Bagian Penagihan Rekening Air. Saat itu, Muliadi SE berhasil meningkatkan penagihan rekening air maupun non air.
Setelah itu, kariernya meningkat kembali. Sejak tahun 2018 hingga 2024, ia diberi kepercayaan sebagai Kepala Bagian (Kabag) Keuangan Perumda Tirta Uli. Selama bertugas sebagai Kabag Keuangan, Muliadi dinilai baik.
Sejak 2024, ia mengemban tanggung jawab sebagai Staf Ahli sekaligus sebagai Pelaksana Tugas Direktur Umum Perumda Tirta Uli.
Sementara di bidang pendidikan dan pelatihan, Muliadi dikenal enggan untuk berhenti belajar. Ia aktif mengikuti berbagai pelatihan, kursus, hingga konprensi, baik di dalam maupun luar kota.
Catatan pelatihannya cukup panjang. Beberapa diantaranya, tahun 2016 mengikuti Pelatihan Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Muda Berbasis Kompetensi di Medan. Setahun kemudian, ia menambah kapasitas melalui workshop peningkatan kinerja BUMD dan manajemen risiko di Batam.
Lalu mengikuti Diklat Sistem Informasi dan Akuntansi (SISKA), workshop sistem pengendalian internal perusahaan, hingga pelatihan penilaian kinerja sesuai BPPSPAM.
Pada periode berikutnya, Muliadi semakin memperdalam kompetensinya, mulai dari Kompetensi Ahli Manajemen Air Minum Tingkat Madya hingga Tingkat Utama yang disertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Di luar itu, ia juga membekali diri dengan pengetahuan tata kelola perusahaan (GCG), penyusunan laporan akuntansi berbasis standar BUMD, pelatihan perpajakan, hingga konferensi internasional di bawah naungan PERPAMSI.
Dari seluruh perjalanan tersebut, kinerja Muliadi mendapat apresiasi langsung dari internal Perumda Tirta Uli. Pada 2022, ia dinobatkan sebagai Kepala Bagian Kinerja Terbaik. Penghargaan tersebut diserahkan secara resmi pada April 2023, menjadi pengakuan atas kerja keras dan kepemimpinannya di bidang keuangan.
Pengalaman panjang, kompetensi yang diakui secara nasional, serta penghargaan kinerja menjadi modal besar Muliadi untuk melangkah ke Direktur Umum Perumda Tirta Uli.
Muliadi dikenal sebagai sosok yang memahami perusahaan dari hulu ke hilir. Mulai dari pencatatan transaksi, pelayanan lapangan, manajemen keuangan, hingga tata kelola perusahaan yang profesional. (*)