Pematangsiantar, Sinata.id – Di era digital saat ini, cukup mudah untuk mengakses beragam jenis buku bacaan melalui fasilitas smartphone, laptop maupun dengan komputer PC.
Dampak dari kemajuan tekhnologi tersebut, menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola perpustakaan.
Namun di Kota Pematangsiantar, satu-satu nya perpustakaan yang dikelola Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar, dapat disebut, mampu menghadapi tantangan era digitalisasi. Karena peminat perpustakaan itu, masih cukup tinggi.
Tingginya peminat perpustakaan tersebut, tidak terlepas dari pembenahan yang dilakukan Dinas Arsip dan Perpustakaan Pemko Pematangsiantar terhadap Perpustakaan Sintong Bingei Purba Siboro yang terletak di sisi luar “Taman Bunga” (Lapangan Merdeka), kota itu.
Beberapa hal yang dilakukan Dinas Arsip dan Perpustakaan, berupa inovasi yang dapat menarik minat baca masyarakat, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar Hamzah Fanshuri Damanik, Rabu (20/08/2025) mengakui terjadi perubahan terhadap minat baca masyarakat pada periode beberapa tahun belakangan ini.
Dari data yang diperoleh, tahun 2022 jumlah pengunjung Perpustakaan Sintong Bingei Purba Siboro 41.406 orang. Tahun 2023 yang mengunjungi perpustakaan 70.985 pengunjung, serta tahun 2024 sebanyak 60.224 pengunjung.
“Jadi ini merupakan kabar baik bahwa jumlah peminat baca buku di perpustakaan cukup baik (cukup tinggi),” ujar Hamzah.
Bahkan di tahun 2024, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar meraih peringkat pertama se-Sumatra Utara dalam indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM).
“Ada beberapa pembenahan di kantor ini. Seperti peningkatan jumlah buku edisi terbaru dengan total buku 32.905 ekslempar. Kemudian ketersediaan komputer 10 unit yang bebas dipakai dengan koneksi internet,” ujarnya.
Katanya, untuk mendukung minat baca, di Perpustakaan Sintong Bingei, Pemko Pematangsiantar menyediakan ruangan untuk anak bermain, ruangan pertemuan dan fasilitas lainnya.
“Jadi kita selalu berupaya membenahi dan beruntungnya bantuan dari pemerintah pusat memberikan perhatian penuh. Seperti penambahan buku seri terbaru,” ujar pria lulusan STPDN ini.
Hal lainnya dikatakan Hamzah, bila masyarakat tidak memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan, maka buku tersebut bisa dipinjam dan dibawa ke rumah dengan syarat mendaftar sebagai anggota. “Pendaftarannya gratis dan tidak sampai 10 menit kartunya bisa dicetak,” jelasnya.
“Kantor ini juga sering dipakai kegiatan ekstra kurikuler sekolah. Seperti pertandingan pidato, dan kegiatan lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, tak lupa Hamzah mengajak para pelajar dan masyarakat umum untuk memanfaatkan perpustakaan di Kota Pematangsiantar untuk menambah literasi dengan rajin membaca buku. (SN12)