Oleh: Pastor Dion Panomban dari Yerusalem
Saat Teduh Abba Home Family kamis 5 November 2025 dari Yerusalem yang disampaikan oleh Pastor Dion Ponomban, diingatkan bahwa pemuridan sejati bukan sekadar perubahan perilaku lahiriah, tetapi perubahan hati yang sesungguhnya menuju keserupaan dengan Kristus.
Ps. Dion menegaskan bahwa tanda seseorang bertumbuh dalam pemuridan terlihat dari perubahan cara berpikir, merasa, dan berbicara. Ia mengutip perkataan Rasul Paulus, “Ketika aku kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berkata-kata seperti kanak-kanak. Tetapi setelah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”
“Masalah terbesar kita bukan karena kurang tahu firman Tuhan, melainkan karena cara-cara kita yang kekanak-kanakan belum berubah,” ujarnya. Pemuridan, lanjutnya, adalah proses ditemani dan ditolong agar setiap orang percaya mengalami perubahan sejati yang berakar dari hati yang diubahkan.
Pembacaan Alkitab hari ini diambil dari Matius 10:39–42, yang menegaskan pentingnya penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Barangsiapa mempertahankan nyawanya akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa rela kehilangan nyawanya karena Kristus, justru akan memperolehnya.
Melalui ayat 40–42, dijelaskan bahwa siapa pun yang menyambut utusan Tuhan, menerima para nabi dan orang benar dengan hati terbuka, serta memberi bahkan secangkir air sejuk kepada murid Kristus, tidak akan kehilangan upahnya. Ini menunjukkan bahwa setiap tindakan kasih dan penerimaan terhadap sesama adalah bentuk nyata dari iman yang hidup.
“Pemuridan sejati dimulai ketika hati kita diubah oleh kasih Kristus, dan setiap langkah kecil dalam ketaatan akan selalu mendatangkan upah dari Tuhan yang setia.”(A27)