Sinata.id – Penyelidikan kematian dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi, memasuki babak baru setelah polisi mengungkap dugaan hubungan asmara antara korban dan AKBP Basuki, perwira Polda Jawa Tengah yang ditemukan berada di kamar tempat jenazah dosen muda itu ditemukan dalam kondisi tanpa busana.
Polda Jateng kini memeriksa intensif Basuki, yang turut dijerat pelanggaran etik dan dipatsus 20 hari, sementara publik menyoroti serangkaian kejanggalan dalam kasus yang kian memicu pertanyaan.
Dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi, ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tanpa busana di sebuah kamar kos-hotel kawasan Gajahmungkur, penyidik kini menelusuri dugaan relasi pribadi antara korban dan perwira menengah Polda Jawa Tengah, AKBP Basuki.
Informasi soal kemungkinan adanya hubungan kedekatan itu mencuat setelah penyidik Ditreskrimum Polda Jateng berbicara dengan mahasiswa kampus tempat korban mengajar.
“Ini baru kami ketahui dari mahasiswa,” ujar Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Dwi Subagio, Kamis (20/11/2025).
Polda Jateng meminta masyarakat yang mengetahui rangkaian peristiwa sebelum kematian dosen tersebut untuk segera melapor.
“Sedang kami dalami hubungan sebenarnya antara keduanya,” tegas Dwi.
Baca Juga: Aktivitas Terakhir Dwinanda Dosen Untag Ditemukan Tewas hingga Menyeret Nama AKBP Basuki
AKBP Basuki Jadi Saksi Kunci Sekaligus Terperiksa
Penemuan jenazah Levi pada Senin (17/11/2025) memicu perhatian publik.
Pasalnya, sosok pertama yang melapor ke polisi justru AKBP Basuki, Kasubdit Dalmas Samapta Polda Jateng, yang saat itu berada satu kamar dengan korban.
Basuki mengaku sedang “mendampingi” Levi sejak Minggu (16/11/2025) lantaran kondisi kesehatan korban menurun.