Sinata.id – Isu adanya mayat di mobil-mobil yang ditinggalkan warga saat banjir besar di Aceh Tamiang sempat menggegerkan masyarakat. Kabar tersebut beredar luas sejak awal kejadian dan memicu kepanikan.
Kepolisian Resor Aceh Tamiang menepis kabar tersebut.
Kepastian itu disampaikan usai jajaran kepolisian melakukan pengecekan langsung di lokasi terdampak.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi, bersama Direktur Binmas Polda Aceh Kombes Pol Donny Siswoyo, turun langsung memimpin penyisiran di sepanjang jalur utama hingga kawasan SPBU Tanah Terban.
Wilayah ini sebelumnya viral karena puluhan kendaraan tampak terparkir dan ditinggalkan pemiliknya ketika banjir mencapai kondisi terparah.
Baca Juga: Simeulue Diguncang Gempa Tektonik Dangkal, Getaran Terasa Kuat hingga Aceh Selatan
Proses pemeriksaan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh. Puluhan personel dikerahkan untuk memastikan setiap kendaraan dibuka dan dicek satu per satu, guna menjawab isu yang sempat beredar luas di media sosial.
“Hasil penyisiran memastikan tidak ditemukan jenazah di dalam kendaraan. Isu bau menyengat juga tidak terbukti. Yang tercium hanyalah bau lumpur sisa banjir,” ujar AKBP Muliadi di lokasi, Selasa (9/12/2025).
Ia menjelaskan, kendaraan-kendaraan tersebut ditinggalkan karena warga menyelamatkan diri saat debit air naik dengan cepat.
Namun, kondisi riil di lapangan, kata dia, tidak seperti cerita yang berkembang liar di ruang digital.
Kapolres menegaskan, informasi yang tidak diverifikasi berpotensi memicu kepanikan baru di tengah masyarakat dan justru mengganggu proses penanganan pascabencana yang sedang berlangsung.
“Saat ini fokus kita adalah pemulihan. Informasi yang tidak akurat hanya akan memperkeruh situasi dan menyulitkan kerja di lapangan,” katanya.
Pihak kepolisian juga mengingatkan masyarakat agar lebih cermat menyikapi setiap kabar yang beredar, terutama di media sosial.
Menurut AKBP Muliadi, setiap laporan yang disampaikan warga akan tetap ditindaklanjuti melalui jalur resmi.
“Kami minta masyarakat tidak mudah percaya isu tanpa sumber jelas. Hoaks dalam situasi bencana bisa berdampak serius,” tegasnya. [a46]