Sibolga, Sinata.id – Sesuai data yang dirilis Polres Sibolga, untuk sementara dilaporkan, dampak bencana longsor dan banjir di Kota Sibolga menyebabkan 57 korban meninggal, 7 luka-luka dan 14 orang dilaporkan hilang.
Kuat dugaan, korban hilang masih tertimbun material longsor. Hingga saat ini, pencarian masih tetap dilakukan tim SAR gabungan.
Hari ke-6 pencarian, 30 Nopember 2025, tim pencarian menemukan satu korban dalam keadaan meninggal, atas nama Taufik Hidayat (13 tahun), berstatus pelajar salah satu SMP.
Selain menyebabkan banyak warga yang meninggal, luka-luka dan hilang, bencana longsor dan banjir di Sibolga juga menyebabkan 231 rumah rusak berat. Kemudian, 2.405 warga harus mengungsi pada 13 titik lokasi pengungsian
Pemerintah bersama TNI/Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan kemanusiaan membuka sejumlah titik pengungsian. Seperti di:
1. Aula HKBP Sibolga Julu, menampung 700 orang
2. Aula Bank Indonesia, menampung 350 orang
3. Masjid Istiqomah, menampung 350 orang
4. SDN 081238 Sibolga, menampung 30 orang
5. Posko Tangga Seratus
6. Masjid Taqwa Muhammadiyah, menampung 100 orang
7. Surau Gang Maninjau, menampung 50 orang
8. SMPN 5 Sibolga, menampung 400 orang
9. Masjid Nurul Huda, menampung 30 orang
10. Mushola Perumahan Rumah Asri, menampung 80 orang
11. Masjid Al-Jihad, menampung 60 orang
12. Rumah Mak Peron, menampung 55 orang
13. Gereja GBI Santeong, menampung 100 orang.
Informasi yang dihimpun, kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, selimut, dan pelayanan medis terus disalurkan secara berkala.
Sedangkan Polres Sibolga bersama Pam Swakarsa meningkatkan pengamanan pada sejumlah mini market yang masih berdiri dan beroperasi.
Langkah pengamanan dilakukan untuk mencegah aksi penjarahan, menjaga stabilitas keamanan, memastikan distribusi logistik tetap tertib, dan mengamankan barang kebutuhan pokok bagi pengungsi.
Selain itu, Polres Sibolga juga melakukan mobile pendataan korban, dengan mendatangi lokasi-lokasi terdampak untuk memperbarui data resmi warga yang meninggal, luka, hilang, maupun mengungsi.
Pemerintah Kota Sibolga merilis pembaruan data resmi terkait dampak bencana alam yang melanda sejumlah wilayah. Hingga 30 November 2025, proses pencarian korban, evakuasi, dan penanganan pengungsi disebut masih berlangsung intensif. (SN8)